Rabu, 27 Oktober 2010

emosi

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DI DESA GOLANTEPUS


A.    LATAR BELAKANG
Emosi menempati posisi yang sangat penting didalam kehidupan kita, dalam kehidupan sehari-hari kita baik secara sadar maupun tidak sadar melakukan yang namanya sebuah negosiasi. Dan didalam setiap negosiasi pasti terdapat yang namanya emosi, emosi-emosi ini bisa berbentuk emosi-emosi yang positif seperti gembira ataupun rasa senang atau bisa berupa emosi negatif seperti marah, cemas dan lain sebagainya.
Didalam kegiatan sehari-hari, kebanyakan manusia sendiri didalam melakukan suatu tindakan pasti menggunakan emosi, baik didalam perbincangan dengan tetangga, teman, kerabat, dan sebagainya. Emosi sendiri biasanya dipersepsi sebagai emosi-emosi yang negatif-negatif saja oleh kebanyakan orang dikalangan pedesaan, namun emosi sendiri terbagi menjadi dua yaitu emosi yang bersifat positif dan negatif.
Emosi orang pedesaan berbeda sekali dengan kecerdasan emosi orang kota, mengapa? Karena emosional orang desa sangatlah tinggi, bila sedang merasa disindir oleh tetangga, kebanyakan dari mereka kurang menghargai status orang lain yang ada disekitarnya, merasa bahwa dirinya itu sudah baik (superioritas), dan membatasi otonomi orang lain, namun kebanyakan orang kota bisa menghargai status orang lain dikarenakan adanya hubungan timbal balik, “mereka menghargai status saya, maka saya juga harus mengakui status mereka”.
Kehidupan orang pedesaan bila dilihat sekilas mungkin akan biasa-biasa saja, namun bila kita cermati, terdapat hal-hal yang unik dan menarik, sifat mereka didalam bermasyrakat bisa dikatakan lebih baik dari orang perkotaan,baik dalam hal tolong-menolong, kepedulian antar sesama. Namun bila mana terjadi suatu ketidakcocokan / perselisihan, penyelesaiannya itu mungkin akan berlarut-larut, itu terjadi karena masing-masing diantara mereka mungkin tidak bisa memahami pandangan yang satu dengan yang lain. Dalam kondisi yang nyata, orang pedesaan lebih meluangkan waktunya untuk tetangga baik untuk menjalin hubungan yang harmonis, namun kenapa pada saat mereka bermusuhan antara yang satu dengan yang lain itu bisa berlarut-larut, mungkin bisa disebabkan kurangnya pemahaman-pemahaman kecerdasan emosional.
Mungkin terkadang emosi-emosi yang kerap bermunculan di pedesaan itu berupa emosi-emosi yang sifatnya negatif. Sehingga bisa membuat suasana di sekitarnya tidak nyaman, misalnya dalam suatu rumah ada ketidakcocokan antar anggota keluarga, emosi itu bisa membuat mereka menjadi berhenti mendengarkan, berhenti bicara, atau keluar dari rumah. Dan jika emosi tersebut tidak diarahkan, maka ada suatu kemungkinan akan mengalami eskalasi atau peningkatan dan bisa menjadi penghalang yang besar.

B.     RUMUSAN MASALAH
Munculnya ketertarikan terhadap persoalan emosi telah memperluas dampak terhadap pemikiran dan perilaku manusia. Setiap hari ketika kita sedang berbincang-bincang dengan orang lain baik itu saudara, tetangga, teman dekat bahkan dengan orang yang baru kita kenal, dan secara tidak langsung emosi-emosi tersebut mempengaruhi tubuh kita baik itu emosi yang positif maupun negatif.
Studi ini akan mengungkap tentang konfigurasi makna terutama dalam mengartikan konsep kecerdasan emosional, untuk memperkuat argumentasi maka akan diintrodusir tentang :
1.      bagaimana komunitas pedesaan dikawasan golantepus memaknai konsep kecerdasan emosional ?
2.      bagaimana gambaran mengenai dampak dari emosi manusia terhadap perubahan perilaku di kawasan pedesaan ?
C.    TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah pertama, ingin menjelaskan pengaruh-pengaruh yang muncul akibat kurangnya pemahaman kecerdasan emosional seiring perkembangan zaman. Kedua, ingin mengetahui praktik-praktik penggunaan emosi dan ingin mengetahui bagaimana bisa mereka yang memiliki emosi cerdas, jauh diatas pikiran cerdas.
2.      Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni teoritik dan praktis. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khazanah kritik seiring perkembangan ilmu, teknologi, dan trend pengaruh globalisasi, dan melalui penelitian ini diharapkan mampu memberi antisipasi didalam menghadapi berbagai macam masalah yang timbul dizaman ini, serta secara tidak langsung dapat meningkatkan relasi kita dengan sesama manusia.

D.    TELAAH PUSTAKA KERANGKA BERFIKIR
1)      Memahami Makna Emosi
Para ahli psikologi seperti fehr dan russel menegaskan bahwa   “Setiap orang tahu apa itu emosi, sampai dia diminta untuk memberikan definisi tentang emosi itu sendiri. Setelah itu, tidak seorang pun dari mereka yang mengetahuinya.” Ketika kita memakai istilah tersebut, emosi merupakan sebuah pengalaman rasa. Kita merasakan adanya emosi, kita tidak sekedar memikirkannya. Ketika seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang secara pribadi penting untuk kita, maka emosi kita akan meresponnya, biasanya diikuti dengan pikiran yang ada hubunganya dengan perkataan tersebut, perubahan psikis, dan juga hasrat untuk melakukan sesuatu. Jika ada seorang anak yang menyuruh bapaknya untuk mencari pekerjaan, mungkin dia akan marah dan berfikir, “ Siapa sih dia, kok berani-beraninya menyuruh saya melakukan apa yang harus saya lakukan?” Psikis kita akan mengalami perubahan ketika tekanan darah kita meninggi, dan kita ada keinginan untuk memarahinya.

2)      Telaah Perspektif tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap perubahan tingkah laku
Bila kita lihat dari aktivitas para orang pedesaan, kita sering mendengar, melihat bahkan kita mengalami sebuah perkelahian / bentrok dengan seseorang, kita harus memutuskan bagaimana kita akan bertindak, kemudian lakukan cara tersebut. Setelah itu, catatlah dampak emosional dari tindakan tersebut, baik terhadap diri kita maupun terhadap orang lain. Jika emosi yang muncul adalah emosi yang kuat dan negatif, maka kemungkinan besar emosi-emosi yang muncul pada setiap orang akan mengalami peningkatan secara cepat.
Emosi biasanya menular seperti penyakit. Bahkan, seandainya emosi kita itu berubah dari frustasi dan menjadi perhatian yang aktif, orang lain mungkin akan tetap bereaksi atas kemarahan kita beberapa saat yang lal. Pengaruh yang ditimbulkan oleh emosi negatif akan berlangsung lama. Semakain kuat dan semakin sulit diatasi, maka semakin besar kita kehilangan kontrol.
Biasanya hal-hal yang membuat emosi orang pedesaan kuat, mungkin dikarenakan banyaknya permasalahan-permasalahan yang muncul diantaranya kebutuhan semakin meningkat sehingga butuh uang yang ekstra, atau mungkin dikarenakan adanya keinginan yang tidak terpenuhi. Dan biasanya emosi kita itu memaksa untuk memenuhi keinginan itu sekarang.
Dalam pandangan mereka emosi hanya sekilas berbentuk emosi yang negatif, namun mereka belum bisa menguasai emosi yang positif. Sebenarnya emosi bisa diarahkan ke pada emosi-emosi yang positif bila mana 5 hal untuk mengarahkannya, antara lain :
·         Apresiasi. Perasaan tidak dihargai bisa merendahkan seseorang. Kita bisa memberikan apresiasi kepada orang lain dengan cara memahami pandangan mereka, menemukan kelebihan didalam apa yang mereka pikirkan, rasakan dan lakukan, serta mengomunikasikan pemahaman kita melalui kata-kata atau tindakan. Kita juga bisa memberikan apresiasi terhadap diri kita sendiri.
·         Afiliasi. Bisa mempererat keterikatan kita dengan orang lain, jika kita merasa menyatu, maka kita akan merasa jarak emosional kita begitu dekat. Dan kita akan merasa “dekat”.
·         Otonomi. Ketahuilah bahwa semua orang menginginkan kebebasan untuk mempengaruhi atau untuk membuat keputusan besar. Kita bisa memperluas otonomi kita dan jangan membatasi otonomi orang lain.
·         Status. Tidak ada seorang pun yang senang jika ketika statusnya direndahkan. Daripada bersaing dengan orang lain untuk mengetahui siapakah yang mempunyai status paling tinggi, kita bisa mengakui status khusus orang lain, termasuk status kita sendiri.
·         Peran. Sebuah peran yang tidak terpenuhi akan membuat perasaan kita merasa diremehkan atau dikucilkan. Kita mempunyai kebebasan untuk memilih peran-peran yang dapat membantu kita untuk melakukan kerja sama dengan orang lain. Dan, kita bisa memasukkan aktivitas-aktivitas di dalam setiap peran untuk membuat peran tersebut menjadi lebih baik.

E.     METODE PENELITIAN
1.      Jenis dan Pendekatan
Secara metodologis dasar penelitian ini adalah menggunakan  pendekatan etnografi, yaitu pendekatan empiris dan teoritis yang bertujuan mendapatkan deskripsi dan analisis mendalam mengenai keadaan komunitas sosial tertentu berdasarkan penelitian lapangan yang intensif dalam waktu yang cukup panjang (longitudinal field work). Dan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
2.       Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan pedesaan yakni di desa golantepus.
3.      Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang dilakukan peneliti, peneliti mewawancarai beberapa responden yang ditentukan secara snow ball. Mula-mula peneliti menemui key person untuk mendapatkan informasi awal mengenai warga yang banyak menjumpai masalah, kemudian peneliti mulai mewawancarai responden yang disarankan oleh key person. Key person yang dimaksud disini adalah pertama, kepala desa golantepus. Kedua, ketua RT, dan ketiga masyarakat disekitar kawasan tersebut.
4.      Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan tiga pola diantaranya yang dilakukan miles dan huberman, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk mendapatkan data yang akurat peneliti menggunakan penyelidikan dengan cara membandingkan, menganalisa data berdasarkan perspektif yang ada didalam data penelitian diantaranaya, memberikan pertanyaan.

PROSEDUR RELAKSASI DALAM PSIKOTERAPI

PROSEDUR RELAKSASI DALAM PSIKOTERAPI
I.       PENDAHULUAN
Relaksasi adalah satu teknik terapi perilaku. Sejarah relaksasi begitu luas dalam hal kedokteran, psikologi klinis daln psikiatri. Menurut sejarahnya metode relaksasi mengalami dua fase. Fase pertama dipelopori oleh Jacobson, beliau mengadakan penelitian dilaboratorium universitas Harvad Amerika pada tahun 1908. pada fase kedua terjadi pengembangan metode relaksasi yang dilakukan oleh profesor psikiatri, yang bernama Wolpe. Penelitian Jacobson dan Walpe menunjukkan bahwa relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan.
Orang awam mengartikan relaksasi adalah partisivasi aktif olah raga, nonton tv dan rekreasi. Sebaliknya ketegangan dapat menunjuk pada suasana yang bermusuhan dan perasaan negatif terhadap individu. Relaksasi dilihat dari kacamata ilmiah merupakan perpanjangan serabut otot skeletal, sedangkan ketegangan merupakan konstruksi terhadap perpindahan serabut otot. Ketegangan dapat dikurangi dengan latihan relaksasi.
II.    RUMUSAN MASALAH
A.    Pengertian Relaksasi dalam Psikoterapi
B.    Bagaimana Prosedur-prosedur Relaksasi dalam Psikoterapi ?
III. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Relaksasi
Relaksasi adalah keheningan total. Ia adalah kemampuan melampaui pikiran waktu, ruang dengan mencapai momen kedalaman dan ketentraman batin. Relaksasi hanya terjadi ketika pikiran dan tubuh dalam keadaan hening, ketika ritme otak berubah dari sebuah peta awas kesebuah ritme alpha rileks. Dalam keadaan begitu, kimia yang menyebabkan kegelisahan menurun dan aliran darah ke otak-otak menurun, malah sebaliknya darah mengalir ke otak dan kulit, memproduksi rasa hangat dan kalem.[1]


Belajar rileks adalah langkah positif untuk tidak bereaksi secara berlebihan terhadap berbagai situasi. Relaksasi itu terjadi secara spontan, tetapi harus dipelajari secara khusus telah terbukti bahwa efek-efek relaksasi sangatlah berbeda dari efek-efek obat tidur, alkohol, dan obat-obatan keras. Relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku.
o       Macam-macam Relaksasi
a.        Relaksasi otot, Bertujuan untuk mengurangi kecemasan dengan cara melepaskan otot-otot badan. Dalam latihan relaksasi otot, individu diminta untuk menegangkan otot dengan ketegangan tertentu dan kemudian diminta untuk mengendorkannya. Sebelum dikendorkan penting dirasakan oleh individu untuk merasakan otot yang tegang dan otot yang lemas. Intruksi relaksasi otot dapat melalui tape recorder, dan setiap individu dapat memperaktekkannya di rumah.
b.       Relaksasi melalui Indera, Relaksasi ini dikembangkan oleh Crolbfried yang dipelajari dari Weitzman (Goldfried dan Davidson, 1976). Dalam tehnik ini individu diberi satu seri pertanyaan yang tidak untuk dijawab secara lisan, tetapi untuk dirasakan sesuai dengan apa yang dapat / tidak dapat dihalangi individu pada saat intruksi diberikan. Seperti pada relaksasi otot, intruksi ini dapat diberikan melalui tape recorder.
c.        Relaksasi melalui Hipnosa, Yoga dan Meditasi.
o       Kegunaan Relaksasi
~     Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stress
~     Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress, seperti hipertensim sakit kepala, insomia, dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi
~     Mengurangi tingkat kecemasan
~     Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stress.
~     Meningkatkan penampilan kerja, dan ketrampilan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih cepat dengan menggunakan ketrampilan relaksasi
~     Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan operasi
~     Meningkatkan hubungan interpersonal orang-orang yang rileks dalam situasi interpersona yang sulit akan berfikir rasional
B.    Prosedur-prosedur dalam Relaksasi
o       Persiapan-persiapan dalam Relaksasi
Hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai lingkungan fisik (Physical setting), sehingga individu dapat berlatih dengan tenang. Lingkungan fisik antara lain:
1)      Kondisi Ruangan
Ruangan yang digunakan untuk latihan relaksasi harus tenang segar dan nyaman. Sebaiknya jendela dan pintu ditutup untuk mengurangi cahaya dan suara dari luar. Penerangan ruangan sebaiknya yang tidak menyilaukan sehingga memudahkan untuk berkonsentrasi.
2)      Kursi
Dalam latihan relaksasi perlu menggunakan kursi (kursi malas, sofa, kursi yang ada sandarannya) sehingga memudahkan individu untuk menggerakkan otot-otot dengan konsentrasi penuh. Latihan relaksasi juga dapat dilakukan dengan berbaring.
3)      Pakaian
Dalam waktu latihan sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan tidak menggunakan barang-barang yang mengganggu jalannya relaksasi seperti kacamata, jam tangan, gelang, sepatu, ikat pinggang harus dilempar dulu.
Di dalam studi kasus, kami akan menyajikan cara mengatasi insommia. Insommia dapat ditolak dengan Psikoterapi untuk pengobatan keguncangan jiwa, kecemasan, dan gangguan mental. Cara untuk mengatasinya adalah dengan berdzikir dan berdo’a. jika seseorang merasa dekat dengan Allah maka ia berada dalam perlindungan dan penjagaannya. Secara tidak langsung akan timbul rasa percaya diri, teguh, tenang, tentram, dan bahagia. Tahap Psikoterapi Do’a :
~     Tahap kesadaran sebagai hamba
~     Tahap kesadaran akan kekuasaan Allah
~     Tahap komunikasi
     Proses Relaksasi untuk mengobati Isommia
~     Ambil posisi tidur  terlentang yang paling nyaman
~     Pejamkan mata dengan latihan-latihan, jangan dipaksakan agar otot disekitar mata tidak tegang
~     Lemaskan semua otot, mulai dari kaki, paha dan perut. Gerakkan bahu beberapa kali agar rileks
~     Bernafas dengan wajar, dan ucapkan dalam hati frase yang akan diulang umpamanya, “Subhanallah”. Pada saat mengambil nafas ucapkan “Subhanallah” dalam hati, setelah selesai keluarkan nafas dengan mengucapkan “Allah” dalam hati
~     Lemaskan seluruh tubuh disertai dengan pasrah kepada Allah. Sikap ini menggambarkan sikap pasif yang diperlukan dalam relaksasi, dari sikap pasif ini akan memunculkan efek relaksasi ketenangan yang luar biasa.
Menurut Dr. ashwin, cemas adalah rasa takut terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui atau rasa takut pada apa yang akan terjadi. Cemas ini bersifat samar, tidak menyenangkan, dan disertai gejala fisik. Gejala fisik cemas antara lain :
·         Otot : kaku, tegang, terasa pegal
·         Panca indra : otot mata yang mengatur lensa bekerja berlebihan sehingga mata lelah, telinga berdenging
·         Sistem kardiovaskular : jantung berdebar-debar, tekanan darah meningkat
·         Sistem pecernaan : mules, mual, diare
·         Sistem saluran kemih : sering berkemih
·         Sistem reproduksi : pada wanita berupa gangguan menstruasi, pada pria disfungsi ereksi & gairah terganggu
·         Kulit : terasa panas, dingin, gatal
Cemas tidak mungkin bisa dihindari karena dalam menghadapi masalah sehari-hari pasti merasa cemas. Jika kita tidak berhasil mengelola cemas maka cemas yang akan mengelola/mengendalikan kita. “Prinsipnya adalah mengelola kecemasan, “kata Dr. Ashwin”. Selain gejala fisik, cemas juga memiliki gejala psikis. Adapun gejala psikis kecemasan, antara lain :
  • Banyak khawatir/semua dikhawatirkan
  • Sangat mengantisipasi segala sesuatu
  • Iritabel (mudah marah)
  • Tertekan, gelisah, sulit relaks, mudah lelah, dan terkejut
  • Takut
  • Gangguan tidur[2]


Gangguan cemas ada beberapa jenis, seperti : gangguan panik, fobia, cemas menyeluruh, obsesif kompulsif, reaksi stres akut, stres pasca trauma. Gangguan fobia merupakan timbulnya rasa takut yang sangat berhubungan dengan paparan terhadap obyek atau situasi tertentu. Pada fobia, ada usaha menghindar dari obyek atau situasi tertentu. Timbulnya gejala hanya terbatas pada obyek atau situasi yang ditakuti. “ Tidak semua fobia perlu diterapi, “jelas Dr. Ashwin”. Fobia perlu diterapi bila timbul gejala, mengganggu fungsi kerja dan menimbulkan penderitaan.
Gangguan cemas menyeluruh ditandai adanya periode paling tidak 6 bulan yang ditadai dengan ketegangan yang sangat, kecemasan, dan perasaan terancam mengenai masalah dan kejadian sehari-hari. Gangguan ini disertai oleh gejala-gejala fisik kecemasan pada umumnya. Pada gangguan obsesif kompulsif yaitu adanya citra, dorongan, pikirab yang tak dikehendaki mendesak ke alam sadar yang menyebabkan kecemasan atau penderitaan. Penderita mencoba untuk menekan atau mengabaikan hal-hal tersebut atau menetralkannya dengan tindakan tertentu. Penderita menyadari bahwa hal-hal tersebut adalah dari pikirannya sendiri.[3]
     Cara mengatasi cemas dengan cara rileks
1.       Diamlah di tempat tenang di mana anda tidak terganggu
2.       Cuci kaki, wajah, tangan anda dengan air hangat-hangat kuku atau paling tidak percikan sedikit ke wajah anda
3.       Duduk dengan paha menyilang dan nyamankan diri anda dengan senyaman mungkin
4.       Letakkan kedua tangan anda di pangkuan anda dengan nyaman
5.       Pejamkan mata anda selama waktu ini
6.       Mulailah tarik nafas dalam-dalam dan lebih penuh.
7.       Berkonsentrasilah terhadap suara nafas anda ketika anda menghirup dan menghembuskan secara lembut dan merata
8.       Perhatikan kaki anda coba rasakan kaki dan kemudian rilekslah
9.       Perhatikan paha anda sekarang dan lenturkan secara sadar
10.   Bagaimana perut anda terasa ? Coba lenturkan sepenuhnya
11.   Sekarang lenturkan dada dan sekali lagi perhatikan nafas anda rasakan bahu, lengan, dan tangan serta lenturkan semuanya
12.   Rasakan leher dan lenturkan
13.   Rasakan kepala dan lenturkan
14.   Perhatikan wajah anda sekarang dan lenturkan
15.   Berikan perhatian khusus pada otot-otot sangat kecil di sekitar mata anda dan lenturkan
16.   Lenturkan sekitar pelipis
17.   Pastikan gigi anda tidak gemeretak dan lenturkan otot-otot rahang anda
18.   Di mana lagi anda merasakan tegang ? Maka rilekslah
19.   Letakkan seluruh tubuh (sekalipun begitu, hati-hati jangan sampai tubuh bungkuk dan tetaplah tegak)
Hal ini hanya akan berlangsung beberapa menit saja. Barangkali selama coffee break, tetapi efek-efeknya akan terasa berbeda sekedar meneguk secangkir kopi, merokok, minum alkohol, mengunyah permen, karena ini semua adalah pantangan-pantangan bagi diet dan pencegahan stres. Cobalah istirahat alami ini! Dan coba sejam untuk happy alami setelah kerja. Ini akan menyegarkan dan memberikan energi baru buat anda dan memberi jauh lebih banyak efek permanen positif.
IV. KESIMPULAN
Prosedur relaksasi yang diungkapkan dalam tulisan ini hanyalah sebagian dari cara-cara untuk memperoleh kondisi rileks. Masih banyak cara-cara lain. Seorang terapis bisa memilih prosedur mana yang cocok untuk seorang klien. Karena ada seorang klien yang sulit melakukan suatu prosedur (misalnya relaksasi otot) tapi mudah mengikuti prosedur lain (misalnya prosedur indra)
Selain itu seorang terapis perlu mempunyai ketrampilan yang baik untuk menyampaikan intruksi. Unsur-unsur verbal seperti nada suara, volume suara, penghayatan intruksi dan sebagainya ikut mempengaruhi apakah klien dapat melaksanakan relaksasi dengan baik. Pada taraf tertentu menyampaikan intruksi relaksasi seperti menghipnotis klien.







V.    PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah, dan kekurangan pasti milik manusia. Karena itu, tidak lupa kritik dan saran selalu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin……J.
VI. REFERENSI
v     www.sinar harapan.co.id
v     M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002







[1] M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002
[2] www.sinar harapan.co.id
[3] www.moeslemsourcess.com

psikologi medan

I.       Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang.
Seandainya dalam semua segi, setiap orang sama seperti kebanyakan atau bahkan semua orang lain, kita bisa tahu apa yang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri kita sendiri. Kenyataannya, dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah kita mengalami salah paham dengan teman di kampus, sejawat di kantor tetangga atau bahkan dengan suami/istri dan anak-anak dirumah. Kita terkejut oleh tindakan di luar batas yang dilakukan oleh seseorang yang biasa dikenal alim dan saleh, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain.kita harus memahami defenisi dari kepribadian itu, bagaimana kepribadan itu terbentuk. Selain itu kita membutuhkan teori-teori tentang tingkah laku, teori tentang kepribadian agar tembentuk suatu kepribadian yang baik. Sehingga gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
Banyak sekali manfaat yang kita peroleh jika kita memahami teori-teori kepribadian, dan didalam unsur-unsur kepribadian itu tidak akan lepas antara satu sama lainnya, misalnya kalau kita memahami karakter seseorang, kita tidak melihat postur tubuhnya saja, bentuk rambutnya. Namun kita harus memahaminya, terlepas dari konteks dia berada.
Disini penulis akan memaparkan hasil observasi kepribadian yang telah dilakukan kurang lebih satu semester. Dan untuk memfokuskan pembahasan, penulis akan mengelompokkan kedalam rumusan masalah yang muncul dari individu yang telah diobservasi.
1.            Bagaimana pola kepribadian Adi
2.            Faktor yang mempengaruhi dinamika kepribadian si A
3.            Aplikasi teori-teori dalam membaca kepribadian Adi

II.    Pembahasan
1.      Kepribadian Adi
Setiap hari, kita melihat berbagai macam kepribadian yang ada disekeliling kita, mungkin kita menyimpulkan bahwa kepribadian kedua anak kembar adalah sama, mereka memakai baju yang sama, jalan-jalan bersama atau mungkin jajan bersama. Namun, kita sendiri tercipta sebagai manusia dengan kepribadian yang unik dan berbeda-beda, sekalipun ada dua anak kembar, itu belum bisa memastikan bahwa pribadi antara satu dengan yang lainnya itu sama. Nah, dengan menggunakan teori-teori kepribadian, kita bisa memahami tingkah laku manusia yang pada awalnya kita hanya mengira-ngira pribadi seseorang tanpa dasar yang kuat, akan tetapi kita bisa menganalisa kepribadian seseorang dengan teori serta metode yang mendukung.
Mungkin disekeliling kita, kita sering menjumpai orang yang mudah sekali bergaul dan mudah untuk beradaptasi dengan hal-hal yang baru dikenal sekalipun. Namun, hal tersebut berbeda jauh dengan kepribadian adi, dalam lingkungan sekolah dia cenderung tertutup dengan sekelilingnya, dia juga kurang bisa menempatkan dirinya pada suatu tempat, baik itu sekolah maupun tempat tinggalnya. Adi sendiri tergolong orang yang tidak mau mencampuri urusan orang lain dan dia cuek dengan lingkungannya, dia sering mengabaikan sebuah permasalahan yang terjadi. Namun, ketika dia mengalami sebuah permasalahan yang besar, dia memilih untuk diam dan menyelesaikannya sendiri tanpa melibatkan orang lain.
Dalam kesehariannya, dia tidak ingin menonjol dilingkungannya. Dalam hal pakaian, pakaian yang sering digunakannya ya biasa-biasa saja, dia lebih suka merenung untuk memikirkan masa depannya, dia lebih senang mendengarkan orang lain berbicara dari pada menjadi pembicara, dalam hal ini dia kurang suka didalam mengawali sebuah perbincangan. Hal-hal yang sering dilakukannya waktu pagi hari adalah tidur, itu dikarenakan pada waktu malam dia menjadi kuli di pasar. Dia mengerti dunia dengan caranya sendiri, mendengarkan pengalaman orang lain, melihatnya, dan dia berusaha untuk memahami peristiwa-peristiwa disekelilingnya. Dalam pendirian, dia memiliki pendirian yang tetap, dia tidak pernah mengingkari tentang apa yang telah dia katakan/janjikan.
Struktur tubuh yang dia miliki adalah badanya kurus dan tinggi, dia adalah orang yang misterius, kurang bisa beradaptasi dengan dunia luar. Namun, ketika kita sudah mengenalnya, dia pun akrab kepada kita.
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Adi.
a.       Faktor intern dalam keluarga
Berdasarkan dari hasil pengamatan, penulis mendapatkan data tentang faktor yang menyangkut pola-pola keseharian didalam keluarga. Terlihat dari profesi orang tuanya yang berpendidikan SD, kedua orang tuanya juga memberi perhatian lebih untuk perkembangan puteranya dimasa mendatang, walaupun kedua orang tuanya bisa dikatakan tergolong orang yang berpendidikan rendah, namun mereka ingin anaknya bisa melampaui kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya berusaha memahami karakter anak tunggalnya, usaha yang dilakukannya adalah dengan memberikan yang terbaik demi puteranya.
Dalam menghadapi sebuah permasalahan, kedua orang tuanya tidak ingin Adi mengetahui permasalahan yang terjadi, namun sepintar-pintarnya orang menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium baunya. Ketika Adi mendengar sebuah permasalahan yang sulit diatasi didalam keluarganya, dia berusaha menjadi pribadi yang berguna bagi keluarganya. Ayahnya cenderung merencanakan lebih dahulu  sebelum melangkah itu juga nampak pada kepribadian Adi.
Dari hasil observasi tersebut dapat dipahami bahwa faktor intern dalam keluarga juga mempengaruhi kepribadian Adi, walaupun tidak semua kepribadian orang tuanya menurun pada diri Adi.
b.      Faktor dari Lingkungan Masyarakat
Berdasarkan pengalaman sehari-hari yang dia terima, dia merasa minder dengan teman sepermainanya, dia terkadang merenung, untuk mengatasi kejamnya kehidupan serta untuk bisa terus melangkah kedepan tanpa mendapatkan masalah apapun.
Dari kedua faktor diatas, berkembanglah kepribadian yang dimiliki oleh burhan, ketertarikan terhadap pendidikan formal maupun non formal dia tekuni, dikarenakan dia ingin merubah realita pahit. Dia merasa senang bekerja dimalam hari sebagai kuli, karena dia merasa bahwa hidup ini tidak selamanya susah terus. Kepribadiannya yang tenang dalam menghadapi masalah itu dikarenakan dia sering melihat, mendengar serta mengalami sebuah masalah. Sehingga hal tersebut sudah menjadi makanan sehari-harinya.
3.      Aplikasi teori-teori dalam membaca kepribadian Adi
a.       Berdasarkan Tipologi Tempramen oleh Galen
Seseorang yang mempunyai sifat khas yaitu bekerja tanpa tekanan, rapi dan tetap teguh dalam mempertahankan apa yang telah menjadi peraturan adalah tipe kepribadian flematis yang bersifat tenang dan damai Ia seorang yang setia, pendengar yang baik dan bisa mempunyai humor yang menyenangkan. Ia bekerja tanpa adanya suatu tekanan, rapi dan tetap teguh dalam mempertahankan apa yang telah menjadi peraturan. Ia sangat berhati-hati di dalam mengambil tindakan. Cuma, orang akan merasa kesal dengan orang flegmatik. Ia adalah orang yang sulit bergerak. Pasif adalah ciri khas orang ini. Di saat semua orang panik, ia tenang. Ia kurang percaya pada dirinya sendiri. Adi termasuk kerpribadian Flegmatif
b.      Berdasarkan konstitusional introvert-ekstrovert
Ciri yang khas dimiliki oleh Adi yaitu pendiam, pemalu, mawas diri, gemar membaca, suka menyendiri dan menjaga jarak kecuali dengan teman yang sudah akrab, cenderung merencanakan lebih dahulu – melihat dahulu – sebelum melangkah, dan curiga, tidak suka kegembiraan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan keseriusan, dan menyukai gaya hidup yang teratur dengan baik, menjaga perasaannya secara tertutup, jarang berperilaku agresif, tidak menghilangkan kemarahannya, dapat dipercaya, dalam beberapa hal pesimis, dan mempunyai nilai standar etika yang tinggi. Jadi, dia merupakan tipe introvert


c.       Tipologi Kretschmer
Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah:
·         badan langsing/kurus, jangkung
·         perut kecil, bahu sempit
·         lengan dan kaki lurus
·         tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
·         berat relatif kurang

d.      Teori Medan Kurt Lewin
·         Struktur kepribadian
Pribadi si Adi merupakan sebuah hasil dari pengalaman didalam lingkungan bermainnya.
·         Lingkungan psikologi
Lingkungan sebagaimana adanya bagi seseorang dalam hal ini, pribadi Adi bukan hanya terbentuk dari lingkungan bermainnya, namun juga ditentukan oleh lingkungan serta faktor intern dalam keluarga

III. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, penulis menyimpulkan bahwa Adi mempunyai tipe-tipe kepribadian
1)      Kepribadian Flegmatis
2)      Kepribadian yang Introvert
3)      Tipe Leptosom
Kepribadian setiap individu berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui kepribadian seseorang kita perlu mempelajari struktur kepribadiannya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan kepribadian yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Sehingga terbentuklah beberapa jenis kepribadian unik dari setiap individu. Penggolongan ini ada yang berdasarkan faktor eksternal dan internal.
Kepribadian seseorang tidak bisa kita lihat dengan satu teori saja, namun kita harus melihat konteks dimana dia berada, kesehariannya, pola hidupnya dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Sujanto, psikologi umum, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004
Sumardi Suryabrata, psikologi kepribadian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002
http://dhie-yan.blogspot.com/2009/09/tipe-tipe-kepribadian-berdasarkan.html