Rabu, 27 Oktober 2010

emosi

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU DI DESA GOLANTEPUS


A.    LATAR BELAKANG
Emosi menempati posisi yang sangat penting didalam kehidupan kita, dalam kehidupan sehari-hari kita baik secara sadar maupun tidak sadar melakukan yang namanya sebuah negosiasi. Dan didalam setiap negosiasi pasti terdapat yang namanya emosi, emosi-emosi ini bisa berbentuk emosi-emosi yang positif seperti gembira ataupun rasa senang atau bisa berupa emosi negatif seperti marah, cemas dan lain sebagainya.
Didalam kegiatan sehari-hari, kebanyakan manusia sendiri didalam melakukan suatu tindakan pasti menggunakan emosi, baik didalam perbincangan dengan tetangga, teman, kerabat, dan sebagainya. Emosi sendiri biasanya dipersepsi sebagai emosi-emosi yang negatif-negatif saja oleh kebanyakan orang dikalangan pedesaan, namun emosi sendiri terbagi menjadi dua yaitu emosi yang bersifat positif dan negatif.
Emosi orang pedesaan berbeda sekali dengan kecerdasan emosi orang kota, mengapa? Karena emosional orang desa sangatlah tinggi, bila sedang merasa disindir oleh tetangga, kebanyakan dari mereka kurang menghargai status orang lain yang ada disekitarnya, merasa bahwa dirinya itu sudah baik (superioritas), dan membatasi otonomi orang lain, namun kebanyakan orang kota bisa menghargai status orang lain dikarenakan adanya hubungan timbal balik, “mereka menghargai status saya, maka saya juga harus mengakui status mereka”.
Kehidupan orang pedesaan bila dilihat sekilas mungkin akan biasa-biasa saja, namun bila kita cermati, terdapat hal-hal yang unik dan menarik, sifat mereka didalam bermasyrakat bisa dikatakan lebih baik dari orang perkotaan,baik dalam hal tolong-menolong, kepedulian antar sesama. Namun bila mana terjadi suatu ketidakcocokan / perselisihan, penyelesaiannya itu mungkin akan berlarut-larut, itu terjadi karena masing-masing diantara mereka mungkin tidak bisa memahami pandangan yang satu dengan yang lain. Dalam kondisi yang nyata, orang pedesaan lebih meluangkan waktunya untuk tetangga baik untuk menjalin hubungan yang harmonis, namun kenapa pada saat mereka bermusuhan antara yang satu dengan yang lain itu bisa berlarut-larut, mungkin bisa disebabkan kurangnya pemahaman-pemahaman kecerdasan emosional.
Mungkin terkadang emosi-emosi yang kerap bermunculan di pedesaan itu berupa emosi-emosi yang sifatnya negatif. Sehingga bisa membuat suasana di sekitarnya tidak nyaman, misalnya dalam suatu rumah ada ketidakcocokan antar anggota keluarga, emosi itu bisa membuat mereka menjadi berhenti mendengarkan, berhenti bicara, atau keluar dari rumah. Dan jika emosi tersebut tidak diarahkan, maka ada suatu kemungkinan akan mengalami eskalasi atau peningkatan dan bisa menjadi penghalang yang besar.

B.     RUMUSAN MASALAH
Munculnya ketertarikan terhadap persoalan emosi telah memperluas dampak terhadap pemikiran dan perilaku manusia. Setiap hari ketika kita sedang berbincang-bincang dengan orang lain baik itu saudara, tetangga, teman dekat bahkan dengan orang yang baru kita kenal, dan secara tidak langsung emosi-emosi tersebut mempengaruhi tubuh kita baik itu emosi yang positif maupun negatif.
Studi ini akan mengungkap tentang konfigurasi makna terutama dalam mengartikan konsep kecerdasan emosional, untuk memperkuat argumentasi maka akan diintrodusir tentang :
1.      bagaimana komunitas pedesaan dikawasan golantepus memaknai konsep kecerdasan emosional ?
2.      bagaimana gambaran mengenai dampak dari emosi manusia terhadap perubahan perilaku di kawasan pedesaan ?
C.    TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1.      Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah pertama, ingin menjelaskan pengaruh-pengaruh yang muncul akibat kurangnya pemahaman kecerdasan emosional seiring perkembangan zaman. Kedua, ingin mengetahui praktik-praktik penggunaan emosi dan ingin mengetahui bagaimana bisa mereka yang memiliki emosi cerdas, jauh diatas pikiran cerdas.
2.      Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni teoritik dan praktis. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khazanah kritik seiring perkembangan ilmu, teknologi, dan trend pengaruh globalisasi, dan melalui penelitian ini diharapkan mampu memberi antisipasi didalam menghadapi berbagai macam masalah yang timbul dizaman ini, serta secara tidak langsung dapat meningkatkan relasi kita dengan sesama manusia.

D.    TELAAH PUSTAKA KERANGKA BERFIKIR
1)      Memahami Makna Emosi
Para ahli psikologi seperti fehr dan russel menegaskan bahwa   “Setiap orang tahu apa itu emosi, sampai dia diminta untuk memberikan definisi tentang emosi itu sendiri. Setelah itu, tidak seorang pun dari mereka yang mengetahuinya.” Ketika kita memakai istilah tersebut, emosi merupakan sebuah pengalaman rasa. Kita merasakan adanya emosi, kita tidak sekedar memikirkannya. Ketika seseorang mengatakan atau melakukan sesuatu yang secara pribadi penting untuk kita, maka emosi kita akan meresponnya, biasanya diikuti dengan pikiran yang ada hubunganya dengan perkataan tersebut, perubahan psikis, dan juga hasrat untuk melakukan sesuatu. Jika ada seorang anak yang menyuruh bapaknya untuk mencari pekerjaan, mungkin dia akan marah dan berfikir, “ Siapa sih dia, kok berani-beraninya menyuruh saya melakukan apa yang harus saya lakukan?” Psikis kita akan mengalami perubahan ketika tekanan darah kita meninggi, dan kita ada keinginan untuk memarahinya.

2)      Telaah Perspektif tentang pengaruh kecerdasan emosional terhadap perubahan tingkah laku
Bila kita lihat dari aktivitas para orang pedesaan, kita sering mendengar, melihat bahkan kita mengalami sebuah perkelahian / bentrok dengan seseorang, kita harus memutuskan bagaimana kita akan bertindak, kemudian lakukan cara tersebut. Setelah itu, catatlah dampak emosional dari tindakan tersebut, baik terhadap diri kita maupun terhadap orang lain. Jika emosi yang muncul adalah emosi yang kuat dan negatif, maka kemungkinan besar emosi-emosi yang muncul pada setiap orang akan mengalami peningkatan secara cepat.
Emosi biasanya menular seperti penyakit. Bahkan, seandainya emosi kita itu berubah dari frustasi dan menjadi perhatian yang aktif, orang lain mungkin akan tetap bereaksi atas kemarahan kita beberapa saat yang lal. Pengaruh yang ditimbulkan oleh emosi negatif akan berlangsung lama. Semakain kuat dan semakin sulit diatasi, maka semakin besar kita kehilangan kontrol.
Biasanya hal-hal yang membuat emosi orang pedesaan kuat, mungkin dikarenakan banyaknya permasalahan-permasalahan yang muncul diantaranya kebutuhan semakin meningkat sehingga butuh uang yang ekstra, atau mungkin dikarenakan adanya keinginan yang tidak terpenuhi. Dan biasanya emosi kita itu memaksa untuk memenuhi keinginan itu sekarang.
Dalam pandangan mereka emosi hanya sekilas berbentuk emosi yang negatif, namun mereka belum bisa menguasai emosi yang positif. Sebenarnya emosi bisa diarahkan ke pada emosi-emosi yang positif bila mana 5 hal untuk mengarahkannya, antara lain :
·         Apresiasi. Perasaan tidak dihargai bisa merendahkan seseorang. Kita bisa memberikan apresiasi kepada orang lain dengan cara memahami pandangan mereka, menemukan kelebihan didalam apa yang mereka pikirkan, rasakan dan lakukan, serta mengomunikasikan pemahaman kita melalui kata-kata atau tindakan. Kita juga bisa memberikan apresiasi terhadap diri kita sendiri.
·         Afiliasi. Bisa mempererat keterikatan kita dengan orang lain, jika kita merasa menyatu, maka kita akan merasa jarak emosional kita begitu dekat. Dan kita akan merasa “dekat”.
·         Otonomi. Ketahuilah bahwa semua orang menginginkan kebebasan untuk mempengaruhi atau untuk membuat keputusan besar. Kita bisa memperluas otonomi kita dan jangan membatasi otonomi orang lain.
·         Status. Tidak ada seorang pun yang senang jika ketika statusnya direndahkan. Daripada bersaing dengan orang lain untuk mengetahui siapakah yang mempunyai status paling tinggi, kita bisa mengakui status khusus orang lain, termasuk status kita sendiri.
·         Peran. Sebuah peran yang tidak terpenuhi akan membuat perasaan kita merasa diremehkan atau dikucilkan. Kita mempunyai kebebasan untuk memilih peran-peran yang dapat membantu kita untuk melakukan kerja sama dengan orang lain. Dan, kita bisa memasukkan aktivitas-aktivitas di dalam setiap peran untuk membuat peran tersebut menjadi lebih baik.

E.     METODE PENELITIAN
1.      Jenis dan Pendekatan
Secara metodologis dasar penelitian ini adalah menggunakan  pendekatan etnografi, yaitu pendekatan empiris dan teoritis yang bertujuan mendapatkan deskripsi dan analisis mendalam mengenai keadaan komunitas sosial tertentu berdasarkan penelitian lapangan yang intensif dalam waktu yang cukup panjang (longitudinal field work). Dan penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
2.       Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan pedesaan yakni di desa golantepus.
3.      Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data yang dilakukan peneliti, peneliti mewawancarai beberapa responden yang ditentukan secara snow ball. Mula-mula peneliti menemui key person untuk mendapatkan informasi awal mengenai warga yang banyak menjumpai masalah, kemudian peneliti mulai mewawancarai responden yang disarankan oleh key person. Key person yang dimaksud disini adalah pertama, kepala desa golantepus. Kedua, ketua RT, dan ketiga masyarakat disekitar kawasan tersebut.
4.      Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan tiga pola diantaranya yang dilakukan miles dan huberman, yakni reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk mendapatkan data yang akurat peneliti menggunakan penyelidikan dengan cara membandingkan, menganalisa data berdasarkan perspektif yang ada didalam data penelitian diantaranaya, memberikan pertanyaan.

1 komentar: