Rabu, 27 Oktober 2010

PROSEDUR RELAKSASI DALAM PSIKOTERAPI

PROSEDUR RELAKSASI DALAM PSIKOTERAPI
I.       PENDAHULUAN
Relaksasi adalah satu teknik terapi perilaku. Sejarah relaksasi begitu luas dalam hal kedokteran, psikologi klinis daln psikiatri. Menurut sejarahnya metode relaksasi mengalami dua fase. Fase pertama dipelopori oleh Jacobson, beliau mengadakan penelitian dilaboratorium universitas Harvad Amerika pada tahun 1908. pada fase kedua terjadi pengembangan metode relaksasi yang dilakukan oleh profesor psikiatri, yang bernama Wolpe. Penelitian Jacobson dan Walpe menunjukkan bahwa relaksasi dapat mengurangi ketegangan dan kecemasan.
Orang awam mengartikan relaksasi adalah partisivasi aktif olah raga, nonton tv dan rekreasi. Sebaliknya ketegangan dapat menunjuk pada suasana yang bermusuhan dan perasaan negatif terhadap individu. Relaksasi dilihat dari kacamata ilmiah merupakan perpanjangan serabut otot skeletal, sedangkan ketegangan merupakan konstruksi terhadap perpindahan serabut otot. Ketegangan dapat dikurangi dengan latihan relaksasi.
II.    RUMUSAN MASALAH
A.    Pengertian Relaksasi dalam Psikoterapi
B.    Bagaimana Prosedur-prosedur Relaksasi dalam Psikoterapi ?
III. PEMBAHASAN
A.    Pengertian Relaksasi
Relaksasi adalah keheningan total. Ia adalah kemampuan melampaui pikiran waktu, ruang dengan mencapai momen kedalaman dan ketentraman batin. Relaksasi hanya terjadi ketika pikiran dan tubuh dalam keadaan hening, ketika ritme otak berubah dari sebuah peta awas kesebuah ritme alpha rileks. Dalam keadaan begitu, kimia yang menyebabkan kegelisahan menurun dan aliran darah ke otak-otak menurun, malah sebaliknya darah mengalir ke otak dan kulit, memproduksi rasa hangat dan kalem.[1]


Belajar rileks adalah langkah positif untuk tidak bereaksi secara berlebihan terhadap berbagai situasi. Relaksasi itu terjadi secara spontan, tetapi harus dipelajari secara khusus telah terbukti bahwa efek-efek relaksasi sangatlah berbeda dari efek-efek obat tidur, alkohol, dan obat-obatan keras. Relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku.
o       Macam-macam Relaksasi
a.        Relaksasi otot, Bertujuan untuk mengurangi kecemasan dengan cara melepaskan otot-otot badan. Dalam latihan relaksasi otot, individu diminta untuk menegangkan otot dengan ketegangan tertentu dan kemudian diminta untuk mengendorkannya. Sebelum dikendorkan penting dirasakan oleh individu untuk merasakan otot yang tegang dan otot yang lemas. Intruksi relaksasi otot dapat melalui tape recorder, dan setiap individu dapat memperaktekkannya di rumah.
b.       Relaksasi melalui Indera, Relaksasi ini dikembangkan oleh Crolbfried yang dipelajari dari Weitzman (Goldfried dan Davidson, 1976). Dalam tehnik ini individu diberi satu seri pertanyaan yang tidak untuk dijawab secara lisan, tetapi untuk dirasakan sesuai dengan apa yang dapat / tidak dapat dihalangi individu pada saat intruksi diberikan. Seperti pada relaksasi otot, intruksi ini dapat diberikan melalui tape recorder.
c.        Relaksasi melalui Hipnosa, Yoga dan Meditasi.
o       Kegunaan Relaksasi
~     Relaksasi akan membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stress
~     Masalah-masalah yang berhubungan dengan stress, seperti hipertensim sakit kepala, insomia, dapat dikurangi atau diobati dengan relaksasi
~     Mengurangi tingkat kecemasan
~     Mengurangi kemungkinan gangguan yang berhubungan dengan stress.
~     Meningkatkan penampilan kerja, dan ketrampilan fisik yang tertunda dapat diatasi lebih cepat dengan menggunakan ketrampilan relaksasi
~     Relaksasi merupakan bantuan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan operasi
~     Meningkatkan hubungan interpersonal orang-orang yang rileks dalam situasi interpersona yang sulit akan berfikir rasional
B.    Prosedur-prosedur dalam Relaksasi
o       Persiapan-persiapan dalam Relaksasi
Hal yang perlu diperhatikan yaitu mengenai lingkungan fisik (Physical setting), sehingga individu dapat berlatih dengan tenang. Lingkungan fisik antara lain:
1)      Kondisi Ruangan
Ruangan yang digunakan untuk latihan relaksasi harus tenang segar dan nyaman. Sebaiknya jendela dan pintu ditutup untuk mengurangi cahaya dan suara dari luar. Penerangan ruangan sebaiknya yang tidak menyilaukan sehingga memudahkan untuk berkonsentrasi.
2)      Kursi
Dalam latihan relaksasi perlu menggunakan kursi (kursi malas, sofa, kursi yang ada sandarannya) sehingga memudahkan individu untuk menggerakkan otot-otot dengan konsentrasi penuh. Latihan relaksasi juga dapat dilakukan dengan berbaring.
3)      Pakaian
Dalam waktu latihan sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan tidak menggunakan barang-barang yang mengganggu jalannya relaksasi seperti kacamata, jam tangan, gelang, sepatu, ikat pinggang harus dilempar dulu.
Di dalam studi kasus, kami akan menyajikan cara mengatasi insommia. Insommia dapat ditolak dengan Psikoterapi untuk pengobatan keguncangan jiwa, kecemasan, dan gangguan mental. Cara untuk mengatasinya adalah dengan berdzikir dan berdo’a. jika seseorang merasa dekat dengan Allah maka ia berada dalam perlindungan dan penjagaannya. Secara tidak langsung akan timbul rasa percaya diri, teguh, tenang, tentram, dan bahagia. Tahap Psikoterapi Do’a :
~     Tahap kesadaran sebagai hamba
~     Tahap kesadaran akan kekuasaan Allah
~     Tahap komunikasi
     Proses Relaksasi untuk mengobati Isommia
~     Ambil posisi tidur  terlentang yang paling nyaman
~     Pejamkan mata dengan latihan-latihan, jangan dipaksakan agar otot disekitar mata tidak tegang
~     Lemaskan semua otot, mulai dari kaki, paha dan perut. Gerakkan bahu beberapa kali agar rileks
~     Bernafas dengan wajar, dan ucapkan dalam hati frase yang akan diulang umpamanya, “Subhanallah”. Pada saat mengambil nafas ucapkan “Subhanallah” dalam hati, setelah selesai keluarkan nafas dengan mengucapkan “Allah” dalam hati
~     Lemaskan seluruh tubuh disertai dengan pasrah kepada Allah. Sikap ini menggambarkan sikap pasif yang diperlukan dalam relaksasi, dari sikap pasif ini akan memunculkan efek relaksasi ketenangan yang luar biasa.
Menurut Dr. ashwin, cemas adalah rasa takut terhadap sesuatu yang tidak kita ketahui atau rasa takut pada apa yang akan terjadi. Cemas ini bersifat samar, tidak menyenangkan, dan disertai gejala fisik. Gejala fisik cemas antara lain :
·         Otot : kaku, tegang, terasa pegal
·         Panca indra : otot mata yang mengatur lensa bekerja berlebihan sehingga mata lelah, telinga berdenging
·         Sistem kardiovaskular : jantung berdebar-debar, tekanan darah meningkat
·         Sistem pecernaan : mules, mual, diare
·         Sistem saluran kemih : sering berkemih
·         Sistem reproduksi : pada wanita berupa gangguan menstruasi, pada pria disfungsi ereksi & gairah terganggu
·         Kulit : terasa panas, dingin, gatal
Cemas tidak mungkin bisa dihindari karena dalam menghadapi masalah sehari-hari pasti merasa cemas. Jika kita tidak berhasil mengelola cemas maka cemas yang akan mengelola/mengendalikan kita. “Prinsipnya adalah mengelola kecemasan, “kata Dr. Ashwin”. Selain gejala fisik, cemas juga memiliki gejala psikis. Adapun gejala psikis kecemasan, antara lain :
  • Banyak khawatir/semua dikhawatirkan
  • Sangat mengantisipasi segala sesuatu
  • Iritabel (mudah marah)
  • Tertekan, gelisah, sulit relaks, mudah lelah, dan terkejut
  • Takut
  • Gangguan tidur[2]


Gangguan cemas ada beberapa jenis, seperti : gangguan panik, fobia, cemas menyeluruh, obsesif kompulsif, reaksi stres akut, stres pasca trauma. Gangguan fobia merupakan timbulnya rasa takut yang sangat berhubungan dengan paparan terhadap obyek atau situasi tertentu. Pada fobia, ada usaha menghindar dari obyek atau situasi tertentu. Timbulnya gejala hanya terbatas pada obyek atau situasi yang ditakuti. “ Tidak semua fobia perlu diterapi, “jelas Dr. Ashwin”. Fobia perlu diterapi bila timbul gejala, mengganggu fungsi kerja dan menimbulkan penderitaan.
Gangguan cemas menyeluruh ditandai adanya periode paling tidak 6 bulan yang ditadai dengan ketegangan yang sangat, kecemasan, dan perasaan terancam mengenai masalah dan kejadian sehari-hari. Gangguan ini disertai oleh gejala-gejala fisik kecemasan pada umumnya. Pada gangguan obsesif kompulsif yaitu adanya citra, dorongan, pikirab yang tak dikehendaki mendesak ke alam sadar yang menyebabkan kecemasan atau penderitaan. Penderita mencoba untuk menekan atau mengabaikan hal-hal tersebut atau menetralkannya dengan tindakan tertentu. Penderita menyadari bahwa hal-hal tersebut adalah dari pikirannya sendiri.[3]
     Cara mengatasi cemas dengan cara rileks
1.       Diamlah di tempat tenang di mana anda tidak terganggu
2.       Cuci kaki, wajah, tangan anda dengan air hangat-hangat kuku atau paling tidak percikan sedikit ke wajah anda
3.       Duduk dengan paha menyilang dan nyamankan diri anda dengan senyaman mungkin
4.       Letakkan kedua tangan anda di pangkuan anda dengan nyaman
5.       Pejamkan mata anda selama waktu ini
6.       Mulailah tarik nafas dalam-dalam dan lebih penuh.
7.       Berkonsentrasilah terhadap suara nafas anda ketika anda menghirup dan menghembuskan secara lembut dan merata
8.       Perhatikan kaki anda coba rasakan kaki dan kemudian rilekslah
9.       Perhatikan paha anda sekarang dan lenturkan secara sadar
10.   Bagaimana perut anda terasa ? Coba lenturkan sepenuhnya
11.   Sekarang lenturkan dada dan sekali lagi perhatikan nafas anda rasakan bahu, lengan, dan tangan serta lenturkan semuanya
12.   Rasakan leher dan lenturkan
13.   Rasakan kepala dan lenturkan
14.   Perhatikan wajah anda sekarang dan lenturkan
15.   Berikan perhatian khusus pada otot-otot sangat kecil di sekitar mata anda dan lenturkan
16.   Lenturkan sekitar pelipis
17.   Pastikan gigi anda tidak gemeretak dan lenturkan otot-otot rahang anda
18.   Di mana lagi anda merasakan tegang ? Maka rilekslah
19.   Letakkan seluruh tubuh (sekalipun begitu, hati-hati jangan sampai tubuh bungkuk dan tetaplah tegak)
Hal ini hanya akan berlangsung beberapa menit saja. Barangkali selama coffee break, tetapi efek-efeknya akan terasa berbeda sekedar meneguk secangkir kopi, merokok, minum alkohol, mengunyah permen, karena ini semua adalah pantangan-pantangan bagi diet dan pencegahan stres. Cobalah istirahat alami ini! Dan coba sejam untuk happy alami setelah kerja. Ini akan menyegarkan dan memberikan energi baru buat anda dan memberi jauh lebih banyak efek permanen positif.
IV. KESIMPULAN
Prosedur relaksasi yang diungkapkan dalam tulisan ini hanyalah sebagian dari cara-cara untuk memperoleh kondisi rileks. Masih banyak cara-cara lain. Seorang terapis bisa memilih prosedur mana yang cocok untuk seorang klien. Karena ada seorang klien yang sulit melakukan suatu prosedur (misalnya relaksasi otot) tapi mudah mengikuti prosedur lain (misalnya prosedur indra)
Selain itu seorang terapis perlu mempunyai ketrampilan yang baik untuk menyampaikan intruksi. Unsur-unsur verbal seperti nada suara, volume suara, penghayatan intruksi dan sebagainya ikut mempengaruhi apakah klien dapat melaksanakan relaksasi dengan baik. Pada taraf tertentu menyampaikan intruksi relaksasi seperti menghipnotis klien.







V.    PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, apabila terdapat kesalahan baik dalam penulisan maupun dalam pemaparan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah, dan kekurangan pasti milik manusia. Karena itu, tidak lupa kritik dan saran selalu kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin……J.
VI. REFERENSI
v     www.sinar harapan.co.id
v     M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002







[1] M.A Subandi, Psikoterapi, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, 2002
[2] www.sinar harapan.co.id
[3] www.moeslemsourcess.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar