Rabu, 27 Oktober 2010

psikologi medan

I.       Pendahuluan
1.      Latar Belakang
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli berusaha menggolongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-sifat seseorang.
Seandainya dalam semua segi, setiap orang sama seperti kebanyakan atau bahkan semua orang lain, kita bisa tahu apa yang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu berdasarkan pengalaman diri kita sendiri. Kenyataannya, dalam banyak segi, setiap orang adalah unik, khas. Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah kita mengalami salah paham dengan teman di kampus, sejawat di kantor tetangga atau bahkan dengan suami/istri dan anak-anak dirumah. Kita terkejut oleh tindakan di luar batas yang dilakukan oleh seseorang yang biasa dikenal alim dan saleh, dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain.kita harus memahami defenisi dari kepribadian itu, bagaimana kepribadan itu terbentuk. Selain itu kita membutuhkan teori-teori tentang tingkah laku, teori tentang kepribadian agar tembentuk suatu kepribadian yang baik. Sehingga gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
Banyak sekali manfaat yang kita peroleh jika kita memahami teori-teori kepribadian, dan didalam unsur-unsur kepribadian itu tidak akan lepas antara satu sama lainnya, misalnya kalau kita memahami karakter seseorang, kita tidak melihat postur tubuhnya saja, bentuk rambutnya. Namun kita harus memahaminya, terlepas dari konteks dia berada.
Disini penulis akan memaparkan hasil observasi kepribadian yang telah dilakukan kurang lebih satu semester. Dan untuk memfokuskan pembahasan, penulis akan mengelompokkan kedalam rumusan masalah yang muncul dari individu yang telah diobservasi.
1.            Bagaimana pola kepribadian Adi
2.            Faktor yang mempengaruhi dinamika kepribadian si A
3.            Aplikasi teori-teori dalam membaca kepribadian Adi

II.    Pembahasan
1.      Kepribadian Adi
Setiap hari, kita melihat berbagai macam kepribadian yang ada disekeliling kita, mungkin kita menyimpulkan bahwa kepribadian kedua anak kembar adalah sama, mereka memakai baju yang sama, jalan-jalan bersama atau mungkin jajan bersama. Namun, kita sendiri tercipta sebagai manusia dengan kepribadian yang unik dan berbeda-beda, sekalipun ada dua anak kembar, itu belum bisa memastikan bahwa pribadi antara satu dengan yang lainnya itu sama. Nah, dengan menggunakan teori-teori kepribadian, kita bisa memahami tingkah laku manusia yang pada awalnya kita hanya mengira-ngira pribadi seseorang tanpa dasar yang kuat, akan tetapi kita bisa menganalisa kepribadian seseorang dengan teori serta metode yang mendukung.
Mungkin disekeliling kita, kita sering menjumpai orang yang mudah sekali bergaul dan mudah untuk beradaptasi dengan hal-hal yang baru dikenal sekalipun. Namun, hal tersebut berbeda jauh dengan kepribadian adi, dalam lingkungan sekolah dia cenderung tertutup dengan sekelilingnya, dia juga kurang bisa menempatkan dirinya pada suatu tempat, baik itu sekolah maupun tempat tinggalnya. Adi sendiri tergolong orang yang tidak mau mencampuri urusan orang lain dan dia cuek dengan lingkungannya, dia sering mengabaikan sebuah permasalahan yang terjadi. Namun, ketika dia mengalami sebuah permasalahan yang besar, dia memilih untuk diam dan menyelesaikannya sendiri tanpa melibatkan orang lain.
Dalam kesehariannya, dia tidak ingin menonjol dilingkungannya. Dalam hal pakaian, pakaian yang sering digunakannya ya biasa-biasa saja, dia lebih suka merenung untuk memikirkan masa depannya, dia lebih senang mendengarkan orang lain berbicara dari pada menjadi pembicara, dalam hal ini dia kurang suka didalam mengawali sebuah perbincangan. Hal-hal yang sering dilakukannya waktu pagi hari adalah tidur, itu dikarenakan pada waktu malam dia menjadi kuli di pasar. Dia mengerti dunia dengan caranya sendiri, mendengarkan pengalaman orang lain, melihatnya, dan dia berusaha untuk memahami peristiwa-peristiwa disekelilingnya. Dalam pendirian, dia memiliki pendirian yang tetap, dia tidak pernah mengingkari tentang apa yang telah dia katakan/janjikan.
Struktur tubuh yang dia miliki adalah badanya kurus dan tinggi, dia adalah orang yang misterius, kurang bisa beradaptasi dengan dunia luar. Namun, ketika kita sudah mengenalnya, dia pun akrab kepada kita.
2.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Adi.
a.       Faktor intern dalam keluarga
Berdasarkan dari hasil pengamatan, penulis mendapatkan data tentang faktor yang menyangkut pola-pola keseharian didalam keluarga. Terlihat dari profesi orang tuanya yang berpendidikan SD, kedua orang tuanya juga memberi perhatian lebih untuk perkembangan puteranya dimasa mendatang, walaupun kedua orang tuanya bisa dikatakan tergolong orang yang berpendidikan rendah, namun mereka ingin anaknya bisa melampaui kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya berusaha memahami karakter anak tunggalnya, usaha yang dilakukannya adalah dengan memberikan yang terbaik demi puteranya.
Dalam menghadapi sebuah permasalahan, kedua orang tuanya tidak ingin Adi mengetahui permasalahan yang terjadi, namun sepintar-pintarnya orang menyembunyikan bangkai, pasti akan tercium baunya. Ketika Adi mendengar sebuah permasalahan yang sulit diatasi didalam keluarganya, dia berusaha menjadi pribadi yang berguna bagi keluarganya. Ayahnya cenderung merencanakan lebih dahulu  sebelum melangkah itu juga nampak pada kepribadian Adi.
Dari hasil observasi tersebut dapat dipahami bahwa faktor intern dalam keluarga juga mempengaruhi kepribadian Adi, walaupun tidak semua kepribadian orang tuanya menurun pada diri Adi.
b.      Faktor dari Lingkungan Masyarakat
Berdasarkan pengalaman sehari-hari yang dia terima, dia merasa minder dengan teman sepermainanya, dia terkadang merenung, untuk mengatasi kejamnya kehidupan serta untuk bisa terus melangkah kedepan tanpa mendapatkan masalah apapun.
Dari kedua faktor diatas, berkembanglah kepribadian yang dimiliki oleh burhan, ketertarikan terhadap pendidikan formal maupun non formal dia tekuni, dikarenakan dia ingin merubah realita pahit. Dia merasa senang bekerja dimalam hari sebagai kuli, karena dia merasa bahwa hidup ini tidak selamanya susah terus. Kepribadiannya yang tenang dalam menghadapi masalah itu dikarenakan dia sering melihat, mendengar serta mengalami sebuah masalah. Sehingga hal tersebut sudah menjadi makanan sehari-harinya.
3.      Aplikasi teori-teori dalam membaca kepribadian Adi
a.       Berdasarkan Tipologi Tempramen oleh Galen
Seseorang yang mempunyai sifat khas yaitu bekerja tanpa tekanan, rapi dan tetap teguh dalam mempertahankan apa yang telah menjadi peraturan adalah tipe kepribadian flematis yang bersifat tenang dan damai Ia seorang yang setia, pendengar yang baik dan bisa mempunyai humor yang menyenangkan. Ia bekerja tanpa adanya suatu tekanan, rapi dan tetap teguh dalam mempertahankan apa yang telah menjadi peraturan. Ia sangat berhati-hati di dalam mengambil tindakan. Cuma, orang akan merasa kesal dengan orang flegmatik. Ia adalah orang yang sulit bergerak. Pasif adalah ciri khas orang ini. Di saat semua orang panik, ia tenang. Ia kurang percaya pada dirinya sendiri. Adi termasuk kerpribadian Flegmatif
b.      Berdasarkan konstitusional introvert-ekstrovert
Ciri yang khas dimiliki oleh Adi yaitu pendiam, pemalu, mawas diri, gemar membaca, suka menyendiri dan menjaga jarak kecuali dengan teman yang sudah akrab, cenderung merencanakan lebih dahulu – melihat dahulu – sebelum melangkah, dan curiga, tidak suka kegembiraan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan keseriusan, dan menyukai gaya hidup yang teratur dengan baik, menjaga perasaannya secara tertutup, jarang berperilaku agresif, tidak menghilangkan kemarahannya, dapat dipercaya, dalam beberapa hal pesimis, dan mempunyai nilai standar etika yang tinggi. Jadi, dia merupakan tipe introvert


c.       Tipologi Kretschmer
Orang yang bertipe leptosom ukuran-ukuran menegaknya lebih dari keadaan biasa, sehingga orangnya kelihatan tinggi jangkung, sifat-sifat khas tipe ini ialah:
·         badan langsing/kurus, jangkung
·         perut kecil, bahu sempit
·         lengan dan kaki lurus
·         tengkorak agak kecil, tulang-tulang di bagian muka kelihatan jelas
·         berat relatif kurang

d.      Teori Medan Kurt Lewin
·         Struktur kepribadian
Pribadi si Adi merupakan sebuah hasil dari pengalaman didalam lingkungan bermainnya.
·         Lingkungan psikologi
Lingkungan sebagaimana adanya bagi seseorang dalam hal ini, pribadi Adi bukan hanya terbentuk dari lingkungan bermainnya, namun juga ditentukan oleh lingkungan serta faktor intern dalam keluarga

III. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, penulis menyimpulkan bahwa Adi mempunyai tipe-tipe kepribadian
1)      Kepribadian Flegmatis
2)      Kepribadian yang Introvert
3)      Tipe Leptosom
Kepribadian setiap individu berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui kepribadian seseorang kita perlu mempelajari struktur kepribadiannya. Ada beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan kepribadian yaitu pengetahuan umum dan pengetahuan khusus. Sehingga terbentuklah beberapa jenis kepribadian unik dari setiap individu. Penggolongan ini ada yang berdasarkan faktor eksternal dan internal.
Kepribadian seseorang tidak bisa kita lihat dengan satu teori saja, namun kita harus melihat konteks dimana dia berada, kesehariannya, pola hidupnya dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Agus Sujanto, psikologi umum, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004
Sumardi Suryabrata, psikologi kepribadian, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002
http://dhie-yan.blogspot.com/2009/09/tipe-tipe-kepribadian-berdasarkan.html








Tidak ada komentar:

Posting Komentar